Translate

Kamis, 13 September 2012

Tanda

Siang menjelang sore. Matahari mulai surut, dan panas mulai berganti sejuk. Suara jidur(red.bedug) mulai gagah berkaitan antar masjid. Sebuah tanda kebahagiaan. Sebuah tanda kesedihan pun ada. Bahagia karena ini adalah momen besar untuk silaturahmi. Semua orang berkorban untuk saling berbagi senyum dan maaf. Bagaimana tidak, setelah kerja keras tanpa tau lelah langsung pergi pulang untuk bertemu sanak saudara.
Malam pun datang, selepas isya. Semua anak anak berkumpul. Bersahut sahutan mengumandangkan takbir. Menyodorkan obor tanda kemenangan. Memukul jidur untuk menambah semangat dengan takbir yang lantang. Berjalan keliling desa seolah mengabarkan bahwa esok kita akan menang bersama, bahagia bersama, senang bersama.
Satu hal yang saya takjub. Kita berjalan tanpa sibuk dengan dunia masing masing (red.gadget). Semuanya berjalan bersama, menjadi pusat perhatian. Semua orang kaya dan miskin menyapa. Seolah mereka sadar bahwa kabar kemenangan ini harus mereka bagi bersama keluarga, teman, saudara. Melihat bagaimana yang sebenarnya hati ini inginkan adalah soal kebersamaan. Soal silaturahmi. Soal persaudaraan. Bukan soal gadget, juga bukan soal hak asasi.
Semoga tradisi takbir keliling akan terus terjaga. Dan semoga kita dipertemukan dengan Ramadhan taun depan.. aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar