EPIDEMIOLOGI
Pertamakali
mendengar kata epidemiologi apa yang terbayang dipikiran anda? Penyakit
menular, mematikan, mengerikan, lingkungan yang kotor dan penuh wabah. Itu
memang benar, tetapi mari kita liat sejenak arti kata epidemiologi.
“Epidemiologi” berasal dari dari kata Yunani epi= atas, demos= rakyat, populasi
manusia, dan logos = ilmu (sains), bicara. Secara etimologis epidemiologi
adalah ilmu yang mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan peristiwa
yang banyak terjadi pada rakyat, yakni penyakit dan kematian yang
diakibatkannya yang disebut epidemi.
Sekarang ini
di Indonesia banyak sekali kematian yang berasal dari penyakit baik yang
menular atauapun yang berasal dari sanitasi lingkungan atau hygieni. Hal yang
mendasar dari menjadi permasalahan kesehatan di Indonesia adalah perilaku
kesehatan masyarakat dan kesadaran akan pentingnya hygieni yang nantinya akan
menambah tingkat kesehatan masyarakat. Harus ada seseorang yang bisa untuk
menyadarkan masyarakat dan juga mencari tahu akan adanya bahaya pandemi di
masyarakat. Dan yang seharusnya bisa menjadi agen perubah adalah kita sebagai
calon sarjana kesehatan masyarakat. Bekal yang utama sebagai modal utama dalam
menyelesaikan masalah pandemi di masyarakat adalah epidemiologi.
Kata
“epidemiologi” digunakan pertama kali pada awal abad kesembilanbelas (1802)
oleh seorang dokter Spanyol bernama Villalba dalam tulisannya bertajuk
Epidemiología Española (Buck et al., 1998). Tetapi gagasan dan praktik
epidemiologi untuk mencegah epidemi penyakit sudah dikemukakan oleh “Bapak
Kedokteran” Hippocrates sekitar 2000 tahun yang lampau di Yunani. Hippocrates
mengemukakan bahwa faktor lingkungan mempengaruhi terjadinya penyakit. Dengan
menggunakan Teori Miasma Hippocrates menjelaskan bahwa penyakit terjadi karena
“keracunan” oleh zat kotor yang berasal dari tanah, udara, dan air. Karena itu
upaya untuk mencegah epidemi penyakit dilakukan dengan cara mengosongkan air
kotor, membuat saluran air limbah, dan melakukan upaya sanitasi (kebersihan). Teori
Miasma terus digunakan sampai dimulainya era epidemiologi modern pada paroh
pertama abad kesembilanbelas.
Pertengahan abad kesembilan belas terjadi
wabah kolera di London. Seorang dokter anestesi bernama John Snow melakukan
serangkaian investigasi untuk mengetahui penyebab wabah tersebut antara 1849
dan 1854. Dalam investigasi itu Snow mengamati banyak kematian terjadi pada
populasi yang menggunakan sumber air dari pompa air di Broad Street London. Air
tersebut disuplai oleh sebuah perusahaan air minum yang menggunakan air di
bagian Sungai Thames yang tercemar limbah. Snow menemukan, angka kematian
karena kolera pada populasi yang menggunakan air minum tersebut lebih tinggi
daripada populasi yang tidak menggunakan air minum itu. Snow menyimpulkan, air
minum tercemar merupakan penyebab epidemi kolera. Berdasarkan hasil investigasi
Snow, otoritas di London menutup pompa air Broad Street untuk memutuskan
transmisi, tidak lama kemudian epidemi kolera berhenti.
Seorang tokoh menyatakan " the core science of public health." Beliau berpendapat bahwa epidemiologi adalah
ilmu inti dari Kesehatan Masyarakat. Karena
epidemiologi mempelajari penyakit dari mulai faktor hingga penyebarannya. Dalam
bukunya B. Burt Gerstman
yang berjudul Epidemiology kept simple B.B. Gerstmen menyebutkan bahwa
inti ilmu Kesehatan Masyarakat adalah Epidemilogi. (Gertsman 1998)
Referensi
Budiarto,
Eko.2003. Pengantar Epidemiologi.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar